Merdeka.com
– Indonesia
kembali terpilih menjadi tuan rumah untuk pertemuan World Islamic Economic
Forum (WIEF) ke-12 pada Agustus mendatang. Mengusung tema ‘Desentralisasi
Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan’ diharapkan pertemuan ini bisa
mengeksplorasi dan mengembangkan peran penting dari usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM).
Chairman
WIEF Foundation, Yang Terhormat Tun Musa Hitam, mengatakan desentralisasi
pertumbuhan dapat dicapai dengan memberdayakan UMKM. Caranya dengan
meningkatkan dan memperluas keikutsertaan mereka dalam perekonomian guna
mencapai pembangunan ekonomi inklusif, mendorong inovasi serta efisiensi
tinggi.
“Fokus
kami pada WIEF ke-12, sebagaimana dalam forum-forum kami sebelumnya, adalah
terus berusaha mempromosikan bisnis dan kerja sama ekonomi sebagai dasar untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dunia,” kata Tun Musa di
Kementerian Keuangan, Jakarta,
Selasa (10/7).
Dalam
forum kali ini, beberapa isu yang akan dibahas antara lain, penerbitan sukuk
untuk pembiayaan infrastruktur, pengintegrasian produk halal dan keuangan
syariah, pengembangan industri makanan halal secara global, dan pengembangan
industri fashion islami secara global.
Selain
itu juga mengenai peningkatan akses pendanaan bagi UMKM, pengintegrasian UMKM
ke dalam dunia digital ekonomi, pengembangan crowd funding platform, percepatan
inovasi dengan menghubungkan startups dengan perusahaan besar, dan penanaman
budaya desain pemikiran (design-thinking) untuk bisnis.
Menurutnya,
Indonesia merupakan salah satu pasar berkembang dengan fundamental ekonomi yang
kuat dan memiliki sejumlah besar UMKM yang memiliki potensi untuk merambah
pasar internasional sekaligus membuka lebih banyak kesempatan bagi bangsa serta
komunitas bisnis global.
“Sebagai
negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, lndonesia sangat potensial
untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah yang terus berkembang pesat,”
jelasnya.
sumber
: Merdeka.com
Post a Comment