http://muslem-smart.blogspot.co.id/
Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman:

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

“Barangsiapa yang dikehendaki Allah diberikan petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al An`aam [6] : 125)

Orang yang dilapangkan dadanya menerima Islam seperti tafsir yang diuraikan Ibnu Katsir Rahimahullah adalah :

يُيَسِّرُهُ لَهُ وَيُنْشِطُهُ وَيُسْهِلُهُ

– Diarahkan kepada Islam

– Ditumbuhkan jiwa semangat terhadap Islam

– Dimudahkan di dalam Islam

Bagaiman ciri-ciri bahwa seseorang mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta`ala ?

– Ibn `Abbas rodiyallahu `anhuma (yang juga didukung oleh tafsir Abu Malik rahimahullah dan lain-lain) berkata :

يُوَسِّعُ قَلْبَهُ لِلتَّوْحِيْدِ وَالإِيْمَانِ بِهِ

“Diluaskan qolbunya untuk bertauhid dan beriman kepadaNya”.

– Abdullah Ibn Al Miswar berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat ini. Mereka (para sohabat) bertanya : ya Rosulullah apa bentuk pelapangan yang dimaksud ayat ini? Beliau sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “cahaya yang ditancapkan di dalam qalbu.” Mereka kembali bertanya : Ya Rasulullah apakah ada tanda-tanda yang dapat dikenali? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ya.” Mereka bertanya kembali : Apa itu ya Rasulullah? Beliau Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab :

أَلإِنَابَةُ إِلَى دَارِ الْخُلُوْدِ وَالتَّجَافِى عَنْ دَارِ الغُرُوْرِ وَالإِسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ قَبْلَ لِقَاءِ الْمَوْتِ

    “Mendekat ke negeri yang kekal (akhirat).”
    “Menjauh dari negeri tipuan (dunia).”
    “Mempersiapkan diri menuju kematian sebelum tiba kematian.”

(Hr. Abdurrazzaq, Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dengan sanad mereka yang tercantum dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir : 501 – 502)

Ukurlah dan evaluasilah diri kita dengan semua indikator yang disebutkan di atas. Adakah semua itu sudah menjadi karakter kita? Jika tidak, kembalilah!!!

    Sedangkan orang yang disesatkan oleh Allah subhanahu wa Ta`ala adalah :

– yaitu orang yang digelincirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala.

– yaitu orang yang dihalang-halangi dari jalan Allah Subhanahu wa Ta`ala.

Bagaimana ciri-ciri bahwa seseorang disesatkan Allah Subhanahu wa Ta`ala? Allah Subhanahu wa Ta`ala menjadikan dadanya sempit dan sesak. Sempit dan sesak karena apa? Dan tentang apa?

Ibnu `Abbas rodiyallahu `anhuma berkata :

يَجْعَلُ اللَّهُ عَلَيْهِ الإِسْلاَمَ ضَيِّقًا وَالإِسْلاَمُ وَاسِعٌ

“Allah menjadikan Islam sempit baginya, padahal Islam itu luas”.

Mujahid dan As Sudiy berkata ;

شَاكًّا “yaitu ragu (terhadap Islam)”.

Ato Al Khurosani berkata :

لَيْسَ لِلْخَيْرِ فِيْهِ مَنْفَذٌ “Tidak memiliki jendela untuk kebaikan”.

Ibnu Juraij berkata :

)ضَيِّقًا حَرَجًا) بِلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهٌ حَتَّى لاَ تَسْتَطِيْعُ أَنْ تَدْخُلَ قَلْبَهُ

“(Sempit dan picik) terhadap La Ilaha Illallah sehingga dia tidak sanggup memasukinya”.

(Lihat Tafsir Ibnu Katsir : 501-502).

Rugilah manusia yang tidak dibukakan hatinya menerima Islam atau komitmen kepada Islam. Gelap gulita, lumpur hina dan api membara akan menimpa dan membakarnya. Mintalah pertolongan kepada Allah Swt untuk mendapatkan hidayah-Nya, memasuki Islam dan menjalankannya. Mintalah perlindungan kepada-Nya jangan sampai ditutup dari Islam, karena itu berarti bencana kehidupan.

Semoga kita digolongkan Allah Subhanahu wa Ta`ala termasuk orang – orang muslim…

Amiinn.

Post a Comment

 
Top

Powered by themekiller.com